Longsoran Bukit di Kulonprogo Tutup Jalur Wisata Kedung Pedut-Pengasih
Setelah berputar putar untuk menemukan jalan keluar, Prabu Siliwangi tiba-tiba saja bertemu dengan seorang perempuan cantik di dalam hutan tersebut. Prabu Siliwangi merasa lega dan segera menghampiri perempuan tersebut. Setelah berkenalan diketahui bahwa ternyata perempuan cantik tersebut sudah lama tinggal di hutan. Sang perempuan tersebut akan mengantarkan dan menunjukkan dimana jalan keluar dari hutan, namun dengan syarat Prabu Siliwangi harus menginap beberapa hari di istananya.
Singkatnya, Prabu Siliwangi menyetujui syarat tersebut dan mulai tinggal beberapa hari di istana si perempuan cantik. Prabu Siliwangi tinggal lebih lama dari rencana sebelumnya karena Prabu Siliwangi merasa jatuh hati dengan sang perempuan tersebut dan pada akhirnya mereka menikah.
Siapakah Nyi Blorong?
Berdasarkan buku 'Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa' oleh Muhammad Sholikhin, Nyi Blorong dipercayai berasal dari telur yang diawasi oleh Ki Ageng Tambir di Gua Karang Bolong, Pelabuhan Ratu. Saat menjalani masa pertapaan tersebut, Ki Ageng Tambir diberikan tugas oleh Ratu Kidul untuk menantikan kelahiran telur.
Ratu Kidul pun memberitahukan Ki Ageng Tambir bahwa Nyi Blorong nantinya akan ditugaskan untuk menyesatkan dan menggoda manusia. Ratu Kidul juga berkata bahwa makhluk yang menetas dari telur tersebut diakuinya sebagai anak.
Gua Karang Bolong kini juga dikenal sebagai Gua Pesugihan dan banyak didatangi oleh orang-orang yang hendak bekerja sama dengan Nyi Blorong demi mendapatkan kekayaan dengan mudah.
Perbedaan Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong
Siapa Itu Nyi Roro Kidul?
Nyi Roro Kidul yang dikisahkan bernama asli Putri Kandita merupakan anak dari pasangan Raja Prabu Siliwangi dengan salah satu permaisurinya. Kecantikan Kandita yang memesona menyebabkan Prabu Siliwangi amat sangat menyayanginya, seperti yang dijelaskan dalam buku 'Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara' oleh Lia Nuralia dan Iim Imadudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, hal tersebut memicu rasa cemburu selir dan anak-anak raja lainnya sehingga mereka berencana untuk mengusir Putri Kandita dari istana. Akhirnya, Putri Kandita menemukan ketenangan di sepanjang sungai dan berhasil menyembuhkan penyakitnya melalui air yang menyegarkan. Ia pun menetap di pesisir selatan Pakuan Pajajaran dan mulai dikenal sebagai Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul, sosok yang cantik dan kuat.
Menurut mitos Jawa, Nyi Roro Kidul sering kali dihubungkan dengan warna hijau sehingga orang-orang meyakini bahwa memakai pakaian berwarna hijau di sekitar Pantai Selatan Jawa dapat menarik perhatian atau bahkan meminta restu dari Nyi Roro Kidul.
Tidak hanya dikenal sebagai penguasa lautan, Nyi Roro Kidul juga dianggap memiliki kekuatan gaib untuk menjaga kelestarian alam dan melindungi penduduk setempat. Oleh karena itu, masyarakat kerap melakukan ritual atau upacara sebagai tanda penghormatan kepada Nyi Roro Kidul agar mereka dapat hidup harmonis dengan alam di sekitar Pantai Selatan Jawa.
Apakah Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong Sama?
Menurut penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong merupakan dua sosok legenda yang berbeda. Terdapat perbedaan kisah yang cukup terlihat antara keduanya.
Masih dikutip dari sumber yang sama, disebutkan pula bahwa fenomena-fenomena buruk yang terjadi di kawasan Laut Selatan bukanlah disebabkan oleh perbuatan Ratu Kidul, melainkan tugas Nyi Blorong.
Tugas di Laut Selatan
Seperti yang diketahui bersama, Nyi Roro Kidul konon merupakan ratu penguasa Pantai Selatan Jawa dan diyakini memiliki pengaruh kuat terhadap wilayah laut tersebut. Mitosnya sering kali menghubungkannya dengan kekuasaan atas gelombang laut sehingga banyak masyarakat yang percaya bahwa Nyi Roro Kidul memegang kendali terhadap arus dan ombak di wilayah Laut Selatan.
Berbeda dari Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong bertanggung jawab sebagai panglima perang Ratu Kidul sekaligus bertugas membujuk para manusia untuk terjerumus ke jalan yang sesat.
Perbedaan selanjutnya terletak pada penampilan fisik mereka. Meski keduanya sering digambarkan sebagai wanita berparas cantik, Nyi Roro Kidul diilustrasikan dengan mengenakan kebaya hijau yang elegan.
Sementara itu, Nyi Blorong memiliki penampilan yang unik, di mana setengah bagian tubuhnya dari pinggang ke bawah berwujud ular. Ini menciptakan citra visual yang sangat berbeda antara Nyi Roro Kidul dengan Nyi Blorong.
Kemampuan Nyi Roro Kidul untuk mengendalikan dan mengatur laut membuatnya menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam mitologi Jawa. Dia diyakini memiliki kontrol atas gelombang laut dan arusnya. Selain itu, Nyi Roro Kidul juga dianggap sebagai pelindung dan penjaga keselamatan bagi para nelayan yang menggantungkan hidup mereka pada lautan.
Sedangkan Nyi Blorong sebagai panglima Ratu Kidul jelas memiliki keahlian bertempur dan memimpin seluruh pasukan kerajaan di wilayah Pantai Selatan. Dengan wujudnya yang setengah ular, ia dapat berubah menjadi ular berukuran besar.
Legenda Nyi Roro Kidul
Nyi Roro Kidul merupakan sosok mistis yang diyakini keberadaannya oleh masyarakat Jawa, khususnya yang berada di area Pantai Selatan pulau tersebut. Sosok ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai ratu penguasa lautan di Pantai Selatan Jawa.
Aprillia Findayani dkk. dalam artikel "Kearifan Lokal Dan Mitigasi Bencana Masyarakat Pantai Selatan Kabupaten Cilacap" menyebutkan bahwa legenda tentang Nyi Roro Kidul ini diyakini serta diwarisi oleh masyarakat sekitar Pantai Selatan Jawa secara turun temurun.
Bahkan pembahasan tentang legenda ini juga terdapat dalam naskah kuno yang ada dalam kebudayaan Jawa, yakni Babad Tanah Jawi. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan sosok yang membantu Panembahan Senopati dalam mendirikan Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa dulunya.
Terdapat beberapa versi cerita terkait hubungan antara Nyi Roro Kidul dengan Panembahan Senopati ini. Versi pertama menyebutkan bahwa pertemuan antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul terjadi sebelum dirinya mendirikan Kerajaan Mataram Islam.
Panembahan Senopati dulunya dikisahkan pernah melakukan semedi yang mengakibatkan munculnya hawa panas di muka bumi. Selain itu, semedi yang dilakukan oleh Panembahan Senopati ini juga mengakibatkan munculnya gelombang di laut Pantai Selatan Jawa.
Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan melihat hal ini bisa mengganggu rakyat yang dipimpinnya. Akhirnya ratu Pantai Selatan tersebut menemui Panembahan Senopati dan meminta untuk menghentikan semedinya.
Panembahan Senopati akhirnya memenuhi permintaan Nyi Roro Kidul tersebut. Akan tetapi, dirinya meminta imbalan kepada Nyi Roro Kidul untuk membantunya mendirikan Kerajaan Mataram.
Versi lain menyebutkan bahwa pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul justru terjadi setelah berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Pada saat itu, Panembahan Senopati mendapatkan informasi bahwa daerahnya akan diserang oleh Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.
Menyadari hal ini, Panembahan Senopati akhirnya meminta bantuan kepada penguasa Gunung Merapi dan Pantai Selatan untuk menghadang penyerangan tersebut. Akhirnya penguasa Gunung Merapi menyetujui permintaan tersebut dan mengalirkan lahar panas.
Di sisi lain, Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan juga menyetujui permohonan tersebut dan mengirimkan bantuan untuk menghadang serangan dari Kerajaan Pajang.
Demi Konten di Medsos, Pemuda di Wonogiri ini Harus Berurusan dengan Polisi
Salah satu versi yang banyak diketahui adalah bahwa dulunya Nyi Roro Kidul merupakan anak dari Prabu Siliwangi ke VI. Nah, berikut ceritanya.
Dikisahkan di tanah Jawa, lebih tepatnya di daerah yang bernama Padjadjaran terdapat sebuah kerajaan purba yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi ke VI. Prabu Siliwangi memiliki kegemaran berburu hewan di hutan belantara. Suatu saat ia sedang asyik berburu dan secara tidak sadar telah masuk kedalam hutan yang lebih jauh. Prabu Siliwangi tidak dapat menemukan jalan keluar dari hutan tersebut.
YOGYAKARTA, iNews.id โ Indonesia terkenal akan cerita rakyatnya, salah satu contohnya cerita rakyat Yogyakarta, asal usul Nyi Roro Kidul. Cerita ini sangat melegenda, banyak yang percaya akan mitos akan keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan.
Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai sosok wanita cantik bergaun hijau yang tinggal di istana yang terletak di pantai selatan. Banyak versi dari asal usul keberadaan Nyi Roro Kidul ini.
Ingin Sensasi saat Bercinta? Pesawat Ini Berikan Layanan Seks di Udara
Setelah beberapa waktu, Prabu Siliwangi kembali ke kerajaannya seorang diri tanpa sang istri. Sesampainya di kerajaan, semua rakyat merasa bahagia mengetahui bahwa sang raja telah kembali. Mereka sempat berfikir bahwa raja telah meninggal karena sudah berhari-hari tidak ada di istananya. Prabu Siliwangi menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sudah ia tinggalkan saat dia di hutan. Hingga beberapa bulan berlalu dan ia mulai melupakan keberadaan istrinya yang ada di dalam hutan.
Pada suatu malam, ketika Prabu Siliwangi sedang tertidur pulas, dia tiba-tiba saja dikagetkan dengan suara tangisan bayi. Kemudian sang Prabu langsung bangun dan menghampiri sumber suara bayi itu yang ternyata ada di pintu depan istana. Prabu merasa bingung pada bayi itu namun dia tetap menggendongnya.
Di saat kebingungan tersebut, tiba-tiba saja didepan Prabu Siliwangi muncul asap serta cahaya putih. Perlahan asap tersebut berubah menjadi sosok perempuan yang tak lain adalah istri dari Prabu Siliwangi.
Sang istri mengatakan bahwa bayi tersebut merupakan anak mereka dan dia meminta sang Prabu untuk merawatnya selayaknya manusia. Belum sempat bertanya banyak kepada istrinya, dalam sekejap mata sang istri menghilang lagi. Prabu Siliwangi kemudian membawa putrinya masuk dan memberikan nama pada bayi tersebut dengan nama Putri Kadita.
Putri Kadita tumbuh sebagai gadis yang cantik dan berbudi pekerti baik. Kecantikan Putri Kadita terkadang mengingatkan Prabu Siliwangi kepada istrinya. Sang Prabu berusaha mencari istrinya ke dalam hutan namun hasilnya sia-sia. Prabu Siliwangi mulai mengkhawatirkan akan kerajaannya. Dia tidak memiliki istri dan anak laki laki sebagai penerusnya kelak.
Kemudian Prabu Siliwangi meminta izin kepada Putri Kadita bahwa dia ingin menikah lagi. Putri Kadita menyetujui hal tersebut. Dan akhirnya Prabu Siliwangi menikah dengan putri bangsawan bernama Dewi Mutiara.
Setelah beberapa bulan menikah, Dewi Mutiara akhirnya mengandung seorang bayi. Semasa kehamilannya, Dewi Mutiara berubah menjadi ratu yang pemarah dan egois. Semua permintaan ratu selalu dituruti oleh Prabu Siliwangi.
Ilustrasi Nyi Roro Kidul (Foto: Nyirorokidul.com)
MENGUNGKAP nama asli Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan yang melegenda. Masyarakat Indonesia terutama yang bermukim di Pulau Jawa sangat familiar dengan cerita rakyat Nyi Roro Kidul.
Nyi Roro Kidul sayogianya adalah sosok gaib. Konon, ia digambarkan memiliki paras ayu dan sangat mengukai warna hijau. Hingga muncul mitos di masyarakat jika berkunjung ke pantai selatan Jawa jangan mengenakan baju hijau, karena bisa dijadikan pasukan Nyi Roro Kidul.
Lantas, siapa nama asli Nyi Roro Kidul Ratu sang Ratu Pantai Selatan?
Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang secara turun temurun, Nyi Roro Kidul merupakan seorang putri dari Kerajaan Sunda Padjajaran. Nama asli Nyi Roro Kidul adalah Putri Kadita.
Putri Kadita merupakan anak dari Prabu Siliwangi ke VI yang digambarkan memiliki wajah cantik dan budi pekertinya pun baik.
Suatu ketika Prabu Siliwangi menikah kembali dengan seorang wanita bangsawan bernama Dewi Mutiara. Namun Dewi Mutiara rupanya memiliki sifat pemarah dan semua permintaannya harus dituruti oleh Prabu Siliwangi.
Hingga pada suatu ketika Dewi Mutiara merasa kasih sayang sang suami terbagi dengan Putri Kadita. Alhasil ia meminta agar Putri Kadita keluar dari istana. Mendengar permintaan tersebut Prabu Siliwangi tentu merasa keberatan untuk mengabulkannya.
Marah karena permintaannya ditolak, Dewi Mutiara akhirnya pergi ke hutan untuk menemui dukun sakti. Ia meminta bantuan sang dukun untuk menyingkirkan Putri Kadita dengan cara membuat sang putri terkena penyakit.
Benar saja, suatu hari seluruh tubuh Putri Kadita dipenuhi dengan bercak bernanah yang tak dapat disembuhkan oleh tabib terbaik sekali pun.
Di tengah kemalangan Putri Kadita, Dewi Mutiara menghasut Prabu Siliwangi agar mengasingkan Putri Kadita dengan alasan takut penyakit tersebut menulara.
Pada akhirnya Putri Kadita pergi dari istana dan bertapa di hutan. Di saat itulah ia mendengar bisikan yang memintanya pergi ke pantai selatan. Sesampainya di pantai selatan, bisikan tersebut muncul kembali dan menyuruh Putri Kadita untuk menceburkan diri ke laut.
Perintah tersebut pun diindahkan oleh Putri Kadita. Ajaibnya, penyakit kulit di tubuh Putri Kadita pun sembuh dengan seketika. Ia akhirnya memutuskan untuk tinggal di laut selatan dan membangun istana sendiri lengkap dengan ribuan pasukannya. Kini Putri Kadita dikenal sebagai Nyi Roro Kidul atau Ratu Panti Selatan.
Demikian informasi mengenai kisah dan Nama Asli Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan.
Dalam mitologi Jawa, Pantai Selatan Jawa identik dengan legenda Nyi Roro Kidul yang dianggap sebagai penguasa wilayah tersebut. Legenda ini menggambarkannya sebagai sosok ratu laut yang berparas cantik dengan kekuasaannya yang besar.
Selain Nyi Roro Kidul, nama Nyi Blorong juga banyak dikenal oleh masyarakat. Namun, ini menimbulkan pertanyaan apakah keduanya merupakan tokoh yang sama. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.