Tinjau Lagi Catatan Keuangan
Mami mulai mendiskusikan dengan Papi tentang semua dokumen keuangan, mulai dari catatan bank, tagihan kartu kredit, pengembalian pajak penghasilan, atau laporan investasi.
Dengan meninjau kembali seperti ini, Mami mempunyai bukti dokumen jika memang terjadi ketidakjujuran suami Mami masalah uang.
Suami Tidak Bilang-bilang kalau Ia Punya Utang
Entah mengapa sikap suami Mami akhir-akhir ini berbeda, dari mulai membeli barang mahal favoritnya, menjadi sangat hemat, dan bahkan defensif.
Hingga akhirnya, ada kreditur yang datang ke rumah dan menjelaskan kalau suami Mami mempunyai hutang jutaan ribu rupiah dengan jaminan rumah.
Mami pun menyadari kalau selama ini sebenarnya suami Mami menyembunyikan fakta yang menyakitkan, bahwa ia punya utang.
Mami Bisa Mulai Bersikap Proaktif
Mungkin sebelumnya, Mami mengurus keuangan berdua bersama suami tapi kini saatnya Mami mulai bertindak!
Mami bisa mulai mencari tahu di mana uang yang disembunyikan oleh suami, kerugiannya, dan berapa banyak utang yang mesti Anda tanggung akibat ketidakjujuran suami.
Suami Cenderung Defensif Ketika Ditanya Soal Keuangan
Misalnya, ketika Mami bertanya “tadi pagi papa beli apa saja di supermarket?”. Suami Mami pun menjawab “loh aku cuma beli mentega dan roti, kenapa Mami curiga sampai tanya-tanya begitu?”.
Nah, dari dialog singkat ini sudah tercermin bukan kalau suami Mami sebenarnya menyembunyikan sesuatu? Padahal pertanyaannya sederhana dan tidak merujuk pada maksud negatif.
Perilaku Suami tentang Uang Tiba-tiba Berubah
Misal tadinya suami Mami selalu loyal masalah keuangan bahkan sering mengajak keluarga untuk makan di luar rumah.
Namun tiba-tiba, suami Mami jadi sangat hemat dan ketika ditanya soal uang, ia justru menghindar dan memilih untuk membicarakan hal ini.
Suami Tidak Terbuka Masalah Keuangan Menurut Islam
Menilik pendapat dari alim ulama Syekh Maulana Abdul Muktader, seorang suami mempunyai kewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Akan tetapi, seorang suami tidak diwajibkan untuk memberitahu semua informasi spesifik mengenai keuangan dirinya, selama dia memenuhi kewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anaknya dengan layak.
Pertama, dalam kalimat, “uang suami (adalah) milik istri.” Uang suami mungkin saja milik istri dan mungkin juga bukan. Uang suami yang menjadi milik istri adalah hak nafkah yang seharusnya diterima oleh istri. Tetapi, uang suami mungkin juga bukan milik istri, yaitu uang suami di luar keperluan nafkah istri (dan anak).
Dengan demikian, jika dikatakan bahwa (semua) uang suami adalah milik istri, justru merampas hak suami atas kepemilikan uangnya. Adapun, “uang istri milik istri,” adalah benar adanya sebagaimana dijamin oleh Islam terkait hak perempuan atas kepemilikan harta. Penjelasan ini tampak sangat teknis dan domestik sekali.
Tetapi hak-hak suami dan istri ini perlu dibicarakan sehingga jelas kedudukan masing-masing pihak atas kepemilikannya. Namun demikian pada praktiknya secara umum, suami dan istri mengelola (memberikan pertimbangan setidaknya) secara bersama uang yang mereka miliki dan satu sama lain dapat saling membantu dalam mengatasi keuangan satu sama lain seperti dinyatakan dalam Surat An-Nisa’ ayat 4 yang berbunyi;
وَاٰ تُوا النِّسَآءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحۡلَةً ؕ فَاِنۡ طِبۡنَ لَـكُمۡ عَنۡ شَىۡءٍ مِّنۡهُ نَفۡسًا فَكُلُوۡهُ هَنِيۡٓــًٔـا مَّرِیۡٓـــٴًﺎ
Latin:Wa aatun nisaaa'a sadu qootihinna nihlah; fa in tibna lakum 'an shai'im minhu nafsan fakuluuhu hanii'am mariii'aaArtinya:Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.
Itulah informasi terkait suami tidak terbuka masalah keuangan menurut Islam yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Suami suka bohong sudah pasti adalah hal yang menyebalkan untuk istri, ya? Menyembunyikan sesuatu saja sudah membuat kesal, apalagi sampai harus berbohong atau nggak mengatakan hal yang sebenarnya. Bukankah seharusnya dalam hubungan, terutama pernikahan, nggak boleh ada kebohongan di antara kamu dan dia?
Apa yang menyebabkan pasangan berbohong padamu? Apa ciri-cirinya saat suami berbohong padamu? Bagaimana pula mengatasinya? Simak selengkapnya di artikel ini.
Mami Menemukan Ada Saldo Uang yang Tidak Seimbang di Rekening Bank
Setelah 5 bulan pernikahan, berulang kali Mami menemukan kalau rekening Mami dan suami ada jumlah uang yang tidak seimbang di rekening.
Misalnya, saldo seharusnya masih ada Rp7 juta tapi ketika dicek lagi tiba-tiba saldonya hanya Rp4 juta. Ketika Mami bertanya ke suami, katanya tidak memakainya sama sekali dan jarang memakai uang yang ada di sana.
Padaha, Mami juga tidak merasa memakainya. Nah, ini salah satu ciri suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Ubah sikapmu pada dirinya
Mungkin saja, ada salah satu sikapmu yang mendorongnya untuk berbohong. Misalnya, kamu bersikap nggak menyukai teman-temannya dan berharap suami nggak bermain lagi dengan mereka. Karena itu, suami melakukan kebohongan demi dapat menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Di sisi lain, ia berbohong untuk menjauhi masalah darimu.
Karena itu, mengubah sikapmu padanya dapat menjadi salah satu solusi untuk menyudahi kebohongan yang suami lakukan. Suami boleh saja nggak jujur tentang hal ini. Nggak ada salahnya untuk menanyakan jika ada sikapmu yang kurang berkenan di hatinya.
Pengeluaran berlebih
Tanda lain dari pasangan yang tidak jujur terkait finansial keluarga adalah ditemukan pengeluaran yang berlebihan.
Artinya, salah satu pasangan membelanjakan uang lebih banyak dari yang telah disepakati atau dibutuhkan rumah tangga. Ini bisa berupa pembelian yang boros atau melakukan aktivitas rahasia yang tidak disadari oleh pasangannya.
Beberapa cara umum yang perlu dipertimbangkan ketika menyelidiki masalah ini adalah menelusuri berapa banyak uang yang dibelanjakan untuk pakaian, tagihan telepon, peralatan, dan tentu saja uang tunai yang diambil dari rekening bank.
Sebaliknya, pasangan yang selalu mengeluarkan uang ketika diperlukan juga bisa menjadi tanda bahaya, Bunda.
Memiliki rekening rahasia
Jika suami memiliki rekening rahasia dan kartu kredit yang tidak diketahui, kemungkinan mereka sedang berbohong masalah keuangan dari Bunda. Perlu diketahui bahwa ini adalah tanda bahaya pasangan menyimpan rahasia keuangan.